![]() |
Dokumen tentang Andries de Wilde yang membeli tanah di Goenoeng Parang (kelak menjadi Soekaboemi) seharga 6153 Ringgit Spanyol tahun 1803 - sumber Algemeen Handelsblad 1923 Dari:Koleksi Foto dari kiriman Rangga Pamungkas di SOEKABOEMI HERITAGES |
Tapi benarkah de Wilde yang menemukan Sukabumi? Sebenarnya, tidak juga. Sejarah Sukabumi lebih tua dari itu. Anda bisa melacaknya hingga Pajajaran Runtag ( runtuhnya Kerajaan Pajajaran ) sekitar 1579. Waktu itu wilayah ini bagian dari kedatuan (setara kabupaten sekarang) kerajaan Pajajaran. Tepatnya Kedatuan Pamingkis yang beribukota di Gunung Walat, Cibadak sekarang. Jangan heran kalau Cibadak dijadikan dayeuh waktu itu. Di Cibadak ini telah berdiri sebuah kabuyutan yang diprakarsai Prabu Dharmasiksa jamannya kerajaan Sunda Galuh Kuno. Lihat tulisan mengenai prasasti Cicatih Cibadak di blog ini.
Nah, bupati yang berkuasa saat itu adalah Ki Ranggah Bitung. Istrinya bernama Nyi Raden Puntang Mayang. Masa masa itu memang tidak menentu. Ibukota Pakuan telah berhasil direbut kesultanan Banten. Uforia bumi hangus sampai juga ke Kedatuan Pamingkis. Singkat cerita Gunung walat bernasib sama dengan Pakuan. Bupati Ki Ranggah Bitung gugur. Sementara istrinya yang sedang hamil diselamatkan oleh seorang jaro (lurah) bernama Ki Load Kutud dan istrinya Nini Tumpay Ranggeuy Ringsang. Mula-mula diamankan di Gunung Bongkok, Cibadak. Atas petunjuk seorang resi bernama Tutung Windu, kemudian dialihkan ke Gunung Sunda di daerah Palabuhanratu sekarang.
Kala itu wilayah selatan masih berupa hutan rimba belantara. Tidak heran bila daerah tersebut menjadi tempat persembunyian yang sempurna buat Nyi Raden Puntang Mayang. Di tengah pengungsian, mereka menemukan seorang bocah laki laki berumur 6 -7 tahun yang tersesat. Menurut pengakuaannya, kampungnya sama dibakar oleh pasukan Banten. Didorong rasa kasihan, maka Jaro Kutud akhirnya memunggut anak tersebut dan menyertakannya dalam rombongan pengungsi. Mereka akhirnya tiba di tempat tujuan. Tak lama Nyi Raden Puntang Mayang melahirkan bayi perempuan. Kemudian diberi nama Nyai Raden Pundak Arum Saloyang.
(bersambung)
Keren gan infonya..
BalasHapusJangan lupa kunjungi balik ya.. :)
http://inisukabumi.blogspot.com/
haturnuhun kang... piraku urang Sukabumi teu apal sajahna sorangan!
BalasHapus#najma anak MA
sukabumi,,, mantap pisan
BalasHapusSukabumi ..... Kota Impian ....
BalasHapuspunten kang koreksi gunung sunda mah letakna tepatna di Desa Padaasih Kec. Cisaat
BalasHapusIya, gunung sunda mah di pada asih deket jambelaer cisaat
BalasHapusGitu ya...seru banget...mana sambungannya???
BalasHapusTernyata karuhun orang sukabumi orang yang sakti ..dan siapakah keturunan asli dari karuhun sunda sukabumi..
BalasHapusmampir mampir kang
BalasHapushttp://randasukabumi.blogspot.com/
Skrg Sukabumi tdk indah lagi di mana2 bnyk sampah, pohon2 besar jg ditebangi seenaknya, jalan2 jg msh bnyk yg rusak, dan tempat2 wisatanya jg tdk dirawat dgn baik sebagaimana mestinya
BalasHapusKang maaf apa boleh saya tahu sumber rujukan mengenai sejarah Sukabumi di masa Pajajaran Runtag? Mau saya telaah lebih mendalam lagi. Terima kasih
BalasHapuskren lah
BalasHapusI love sukabumi
BalasHapusSOEKABUMI tempat Pangbalikan!!!!!! inSoen Ka Boemi...tempat pangbalikan urang sarerea ka jero taneuh.. amit Nun Paralun_/\_
BalasHapusMenarik semakin ingin tahu
BalasHapus