Tidak lengkap kalau membahas Gunung Padang tanpa kontroversi yang mengiringinya. Sebenarnya kontroversi ini lahir dari pertanyaan siapa yang membangun piramida ini? Piramida Giza Mesir jelas dibangun bangsa Mesir pimpinan Fir'aun. Lantas bangsa apa yang membangun Gunung Padang?
Lumurian! tegas Dicky Zainal Arifin atau akrab disapa Kang Dicky (KD) yakin. Lemurian adalah bangsa yang menurunkan suku suku di Nusantara sekarang ini. Keyakinan KD didukung temuan manuskrip kuno bertuliskan aksara Lemurian dalam bentuk prasasti di sekitar Gunung Padang. Isinya sebagai berikut:
GALLURPHATAN TURAY BANIURHA
NURATAK TURAY HYDRINNTANA
AMUNGKAMUKTHI JAGADA PRAGLLA
TUR UZIKHA HYDRINNTANA
NURATAK TURAY HYDRINNTANA
AMUNGKAMUKTHI JAGADA PRAGLLA
TUR UZIKHA HYDRINNTANA
Kurang lebih isinya adalah catatan mengenai teknologi berbahan bakar air. Jadi dengan teknologi ini kendaraan bermotor tidak lagi lagi perlu menggunakan BBM! Masalahnya bukan isi manuskrip saja, tapi bagaimana prasasti ini ditemukan dan lokasi tepatnya ketika ditemukan sampai saat ini belum jelas.
Dalam kesempatan lain KD juga mengungkapkan fungsi situs sebenarnya. Berlawanan dengan asumsi kebanyakan yang menengarai sebagai tempat pemujaan, KD cenderung berpendapat bahwa Situs Gunung Padang yang merupakan menara pusat informasi perhitungan Origom dan prediksi bencana alam. Usianya lebih tua dari Kalender Suku Maya. Di sekitar daerah itu dulunya terdapat sekitar 5 buah piramid berbentuk segi empat, dimana piramid Situs Gunung Padang Gunung Padang berada di tengahnya. Keempat buah piramid tersebut sebenarnya merupakan sebuah pemancar yang mengirimkan sinyal ke piramida yang terletak di tengahnya itu. Kemudian sinyal itu ditembakkan ke atas menuju ke Bintang Origom.
Selain itu dibawah Gunung Padang terdapat pasir yang dapat menyerap air, dan dapat mendeteksi getaran-getaran yang terjadi di dalam bumi, termasuk mendeteksi datangnya bencana. Air tersebut ditarik ke atas oleh pasir lalu diolah datanya. Sifat air yang mengalir tidak terputus dan terkoneksi dengan seluruh aliran air di bumi. Jadi air ini adalah media bagi merambatnya informasi dari seluruh bagian dunia, melalui jaringan aliran sungai bawah tanah. Informasi yang terdapat di air ini kemudian ditransfer ke piramida Padang dengan mekanisme pasir tadi.
Pasir dalam piramida dikelilingi oleh batuan khusus. Batuan berfungsi sebagai generatornya. Batu yang tersusun seperti bola berfungsi sebagai pemancarnya. Sehingga, bebatuan di kompleks Gunung Padang "menyambungkan" badan bumi dengan 'sinyal angkasa" Origom. Gelombangnya seperti tulisan Lemurian, yaitu perpaduan antara transversal dan longitudinal yang merupakan pola umum semesta jagat raya.
Bagaimana cara kerjanya? sinyal dari Gunung Padang ditembakkan menuju bintang Origom, kemudian kembali dipantulkan ke bumi. Seseeorang di bumi yang menjadi 'operator' atau Khulnaka kemudian menerjemahkan sinyal balik (Origom Ray) tersebut secara holographic gambaran perbintangan. Dari holographik tersebut dapat terbaca data mengenai alam untuk berbagai keperluan dari masa masa tanam hingga deteksi kebencanaan. Fasilitas Gunung Padang bisa lebih canggih dari Teleskop Hubble dalam meneropong berbagai macam fenomena seputar Galaksi Bima Sakti.
Pasir dalam piramida dikelilingi oleh batuan khusus. Batuan berfungsi sebagai generatornya. Batu yang tersusun seperti bola berfungsi sebagai pemancarnya. Sehingga, bebatuan di kompleks Gunung Padang "menyambungkan" badan bumi dengan 'sinyal angkasa" Origom. Gelombangnya seperti tulisan Lemurian, yaitu perpaduan antara transversal dan longitudinal yang merupakan pola umum semesta jagat raya.
Bagaimana cara kerjanya? sinyal dari Gunung Padang ditembakkan menuju bintang Origom, kemudian kembali dipantulkan ke bumi. Seseeorang di bumi yang menjadi 'operator' atau Khulnaka kemudian menerjemahkan sinyal balik (Origom Ray) tersebut secara holographic gambaran perbintangan. Dari holographik tersebut dapat terbaca data mengenai alam untuk berbagai keperluan dari masa masa tanam hingga deteksi kebencanaan. Fasilitas Gunung Padang bisa lebih canggih dari Teleskop Hubble dalam meneropong berbagai macam fenomena seputar Galaksi Bima Sakti.
Bagaimana KD tahu banyak hal tentang situs itu? ini kontroversi selanjutnya. Bukan rahasia lagi kalau metoda time travel atau ngimpleng merupakan metoda pendiri Hikmatul Iman ini. Jelas mengundang perdebatan yang panjang. Sekarang terserah anda, untuk believe it or not.
Sumber: http://zeromind165.blogspot.com/2011/11/origom.html
Sumber: http://zeromind165.blogspot.com/2011/11/origom.html
sudah di temukan aksara prasastinya yah ? ko belum di umum kan di media masa yah ? #salam kenal
BalasHapusMas,ni mslahnya dana+politik?wktu pmrnthn sby?dana dproleh dri peralihan dri dunia,sperti who...dll?skrng pnltian jg dhntikn?g da yg mndanai lg,lgian kl smpe trungkap,scra politik+religius?usa,timurtengah bklan ktahuan kbhonganya mas? Dia kn ngaku"tertua+pnuh pngalaman?tp kl situs ini trbongkar?bangsa maya,inca(usa),mesir akn trkalahkn+malu?krna sdh ngaku"trtua,pertma ddunia?
BalasHapusJdi ksmpulanya?ina sbnrnya trtua?cma dr sdut pandang religius(agama samawi/yahudi,nasrani,islam)bs trsinggung coy? Jd trpaksa dhntikn penelitianya?
BalasHapusLg mslah alien,nisnas,lemuria,atlantis samawi ja dh kebakaran jenggot coy?gmana kl situs ini trbongkar coy? Mslah yahudi/tuhan yahwe(N.ibrahim)sja islam sdh klabakan cri muka+cri pmbnaran? Ni situs blm trbuka coy dr ssi : topology,antropology,religius,artefak",manuskrip"? Pdhl ina myoritas islam?nnti ada bnyak mslah coy?haram,halal,musrik,murtad... Bsa coy?brusha mnghapus karifan lokal tp kssushan+mentok?akhirnya cri kambing hitam/mengkafirkn ssuatu/mmusrikan? Pdhl ini ilmu yg hrus imbang sma spiritual?
BalasHapus