Agak susah menemukan foto gedung Balai Besar Pengembangan Budidaya Air Tawar versi kolonial. Walaupun tidak full story, foto di atas menyisakan keindahan yang masih bisa kita nikmati. Anda lihat aslinya masa bangunan ini punya vista di tengahnya. Saya ragu, kapan terakhir kali orang Sukabumi mengingat vista itu. Terlebih sekarang bangunan tersebut telah benar benar berubah tampilan. Rangka atap kayu diganti dengan rangka metal dengan genting metal pula. Tegel telah diganti dengan keramik. Walaupun geometri bangunan tidak banyak berubah, namun kesan modern lebih kental terasa.
Sejarah mencatat, Belanda mendirikan bangunan ini untuk sekolah pendidikan pertanian atau Landbouw School pada tahun 1920. Ketika Jepang berkuasa, namanya berubah menjadi Nougakko, yang berarti sekolah pertanian juga.
De Cultuurschool (sekarang BBAT) Soekaboemi, pernah dibumi-hangus oleh Pejuang RI pada tangga 28 dan 29 Juli 1947. Dari:Koleksi Foto dari kiriman Rangga Pamungkas di SOEKABOEMI HERITAGES |
Lokasi? Alamat resminya adalah Jalan Selabintana No.37. Bila menggunakan angkutan umum, cari angkot yang warnanya merah trayek no.10 Selabintana. Bilang sama pak sopir saya mau turun di BBAT. Dijamin tidak tersesat. Karena boleh dibilang, BBAT merupakan salah satu landmark Sukabumi.
Luas BBPBAT adalah 25,6 hektar. Sekitar 10 hektar nya merupakan kolam. Namun yang paling saya kenang justru pepohonan dan padang rumputnnya. Ingat, ini Sukabumi, dimana hawa sejuk merupakan bagian ciri khas daerah. Itulah sebabnya, saya lebih cenderung ingin memperkenalkan BBPBAT sebagai tujuan wisata. Karena anda dapat berjalan jalan atau joging disamping melihat lihat berbagai jenis ikan: mas, nila, lele, patin, gurame dan lainnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar