Inilah Sukabumi

Inilah Sukabumi
Danau Situgunung, Kadudampit, Sukabumi.

Kamis, 11 Juli 2013

Di Manakah Musium Prabu Siliwangi di Sukabumi?


Adakah Musium Prabu Siliwangi di Sukabumi? ternyata ada. Tepatnya terletak di Jalan Merbabu Komplek Perumahan Gading Kencana Asri Blok G telephone 0266 6250355 kota Sukabumi. Sebagai patokan anda bisa mulai masuk sebelum jembatan Cipelang bila anda berkendara dari arah Jakarta. 

Sesuai dengan namanya, anda dapat mengenal Prabu Siliwangi lebih jauh di Musium ini. Namun akan sedikit berbeda dari versi 'besar' yang berkembang selama ini. Menurut Fajar Laksana, pendiri musium sekaligus pimpinan Pesantren Al Fath, Prabu Siliwangi adalah pemeluk agama Islam. Bukti keislaman Sang Prabu termaktub dalam kitab Suwasit; anda dapat melihatnya di Musium ini. Masih menurut Fajar, ibukota Pajajaran terletak di desa Pajajar di Kabupaten Majalengka sekarang. Setelah itu Sang Prabu beserta Pajajaran dan para pengikutnya 'nilem' (menghilang) untuk memberi kesempatan kepada Sunan Gunung Jati untuk menyebarkan Islam di tanah Pasundan. Fajar Laksana sendiri merupakan cucu Sunan Gunung Jati.

Terlepas dari setuju atau tidak, anda dapat menikmati berbagai koleksi musium yang tidak ada ditempat lain. Mulai dari artefak tulisan Sunda kuno, patung patung, maket istana kerajaan, kujang, lukisan Sang Prabu, batik, hingga alat alat rumah trangga tradisional urang Sunda (halu, gerabah, dll). Musium ini buka tiap hari dari jam 9.00 hingga 16.00 WIB.

Musium ini sebenarnya bagian dari Pesantren Al Fath. Selain menikmati musium, anda dapat berkonsultasi masalah kesehatan di tempat ini. Berbahan dasar koneng, koneng hideung, dan koneng bodas (kunyit, kunyit hitam, dan kunyit putih) yang merupakan herbal tradisional Sunda, diabetes, hipertensi, asam urat dan lain lain penyakit dapat anda konsultasikan di sini. Selain itu, bisa juga belajar silat Satria Awi Koneng Maung Bodas yang digawangi Agus Bahar. Atau sekedar jalan jalan keliling komplek sambil menikmati alunan degungan secara live. Suasananya memang khas, di pesantren ini orang lalu lalang dengan pakaian tradisonal Sunda yang mayoritas berwarna hitam dengan iket di kepala.

Penulis dan Fajar Laksana, pendiri musium.

1 komentar:

  1. maaf mau tanya ini Fajar Laksana alumni SMP PGRI 1 bukan? kalau bener ini Dade temennya kang Yudi.

    BalasHapus

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...